Sang Pemimpi

RM25.20

Out of stock

SKU: 9793062924 Category: Tags: , , Product ID: 26506

Description

Novel sang pemimpi merupakan novel karya Andrea Hirata kedua dari tetralogi Laskar Pelangi. Mengajarkan akan pentingnya memiliki usaha yang kuat untuk menambah ilmu meskipun dalam keadaan sera keterbatasan merupakan inti dari novel Laskar Pelangi.

Sedangkan dalam novel Sang Pemimpi, penulis mencoba untuk mengajak pembacanya untuk berimajinasi dalam alam pikiran kita. Perjuangan untuk mewujudkan apa yang kita impikan. Dengan mimipi yang bisa membuat hal yang mustahil menjadi kenyataan. Penuls juga mencoba untuk memberikan sudut pandang yang berbeda tentang kebahagiaan, cara hidup, dan nasib.

Para pembaca akan disuguhi dengan sampai membuat takjub. Emosi yang disampaikan penulis membuat pembaca seperti masuk dalam cerita novel itu sendiri. Kesedihan yang mengarukan, proses kehidupan yang penuh akan perjuangan, dan kebahagiaan yang menggembirakan.

Kata-kata yang terdapat dalam novel ini seakan-akan membuat pikiran dan nafas ini seperti terhenti sejenak. Sangat menyentuh jiwa sampai tidak bisa disampaikan dengan kata-kata. Novel Sang Pemimpi seperti membuat alam bawah sadar kita bagaimana proses untuk menjalni sebuah kehdiupan.

Sesudah lulus SMP, tiga anak pemimpi yaitu Ikal, Arai, dan Jimbron meneruskan pendidikanya ke SMA Buka Main, petualangan ketiga anak itu pun dimulai. Arai merupakan saudara dari Ikal yang menjadi yatim piatu dari kelas 3 sekolah dasar, dia merupakan anak yang sabar dan tabah dalam menjalani kehidupanya.

Coba bayangkan, saat Ikal dan sang ayah menjemput Arai, mereka sangat prihatin dengan kondisi Arai, oleh karena itu Arai tinggal bersama dengan Ikal dan ayah ibunya. Arai sudah dianggap seperti anak sendiri oleh ayah dan ibu Ikal.
Sedangkan Jimbron adalah anak angkat dari seorang pendeta yang bernama Geovanny yang selalu bersedia untuk mengantarkan Jimbron setiap sorenya ke Masjid supaya Jimbron menjadi Muslim yang taat. Tiga anak ini selalu bersama dan mempunyai impiannya masing-masing.

Ketiga anak dalam novel sang pemimpi ini menetap di sebuah kamar di pinggiran Dermaga Magai. Setiap harinya dari jam dua pagi mereka bertiga harus sudah bangun karena harus bekerja menjadi kuli ikan di Dermaga itu. Pak Mutsar sering memarahi Arai, Ikal, dan Jimbon karena perbuatan dari ketiga anak itu.

Pak Mutsar sendiri merupakan seorang yang memiliki kepribadian yang tegas, bersahaja, dan disiplin tinggi. Dia merupakan pahlawan anak-anak Belitung, karena jasanya lah Ikal dan teman yang lainnya tidak harus menempuh jarak ratusan kilo untuk bersekolah. Di kalangan anak-anak, Pak Mustar adalah orang yang galak, hal itu disebabkan Pak Mutsar merasa kecewa karena anaknya tidak masuk ke sekolah yang dibangunnya sendiri.

Mimpi itu dimulai ketika seorang guru sastra bernama Pak Balia. Beliau merupakan guru yang sangat inspiratif, yang tak pernah lelah untuk mengajari murid-muridnya untuk selalu memiliki motivasi yang tinggi untuk menggapai impiannya dengan penuh semangat.

Pak Balia selalu memberikan kata-kata supaya anak muridnya harus memiliki impian tinggi, belajar dari alam untuk mentadaburi arti dari sebuah kehidupan, menggali ilmu sebanyak mungkin. Mimpinya ingin mengelilingi indahnya eropa, eksotisnya negara-negara Afrika, dan ingin ke almamater Universitas Sorebonne Prancis.

Kata-kata memang bisa mempengaruhi kehudipan seseorang. Setiap hal yang pernah diucapkan Pak Balia bersemayam di dalam hati anak didiknya. Arai lah yang paling percaya dengan semua kata inspiratif yang selalu diberikan oleh gurunya itu.

Arai berubah menjadi seorang yang memiliki impian yang tinggi dan selalu meyakinkan kedua temannya. Sudah di singguh di atas bahwa mereka rela menjadi kuli untuk mewujudkan impiannya untuk sekolah di Perancis. Apabila secara nalar manusia normal, tabungan yang mereka kumpulkan mustahil cukup untuk pergi ke Perancis, akan tetapi hal itu tidak pernah membuat mereka putus asa. S

elama impian kita kuat dan terus berusaha pasti akan ada jalan untuk menuju ke sana. Sedangkan di sisi lain, Jimbron mempunyai mengagumi binatang kuda, dan diam-dia menyukai seorang gadis yang pendiam namanya Laksmi. Arai mempunyai impian menikah dengan Zakiah, dia adalah seorang gadis yang selalu menolaknya, akan tetapi Arai tidak pernah menyerah untuk mencintai gadis itu. Sementara itu Ikal sangat ingin sekali bertemu dengan gadis pujaannya A Ling.

Sesudah lulus dari SMA Ikal dan Arai merantau ke Pulau Jawa, di Bogor. Sedangkan Jimbron tetap di Belitung untuk berternak kuda bersama gadi yang dia cintai. Jimbron memberikan hadiah dua buah celengan kuda. Dengan demikian meskipun Jimbron tidak pernah ke Paris tapi hatinya pasti sampai ke sana bersama kedua sahabatnya itu..

Sesampainya di Bogor menjadi perjuangan baru bagi Ikal dan Arai. Kehdiupan di sana ternyata tak seperti yang mereka harapkan. Nasib menjadikan Ikal bekerja di kantor pos, sedangkan Arai pergi merantau ke Kalimantan karena tidak mendapatkan pekerjaan.

Arai hilang begitu saja tanpa mengabari sahabatnya Ikal. Dia pun merasa sangat kehilangan Arai. Di tahun selanjutnya Ikal melanjutkan kuliah di UI dengan mengambil jurusan ekonomi. Setelah menyelesaikan studinya, peluang untuk melanjutkan studi ke Sorebonne pun semakin terbuka, Ikal mendapatkan informasi beasiswa S2 jurusan ekonomi di sana. Singkat cerita Ikal ikut dan masuk 15 besar dari ratusan pelamar beasiswa.

Ketika wawancara, profesor yang megetes Ikal sangat terpukau dengan riset yang dibawa Ikal. Meskipun Ikal lulusan dari sarjana ekonomi dan tukang pos, tapi riset yang Ikal ajukan sangat mengesankan pengujinya. Ketika itu Ikal merasa sedih, karena sahabatnya Arai yang membuat dia bisa bermimpi untuk ke Paris tidak ada di sampingnya.

Kejutan datang, setelh Ikal keluar dari ruang wawancara, ia seperti mendengar suara orang yang tak asing baginya. Ikal melihat sahabatnya sedang ada di raung wawancara. Ternyata yang sedang di wawancara itu adalah Arai. Mereka pun saling berpelukan karena sudah lama tak berjumpa. Ternyata Arai tidak pernah melupakan mimpinya untuk kuliah di Sorebonne. Arai memang penuh dengan kejutan.

Ketika Arai pergi meninggalkan Ikal, ternyata dia meneruskan kuliahnya sembari bekerja. Dia kuliah di Mulawarman denga mengambil jurusan biologi. Ketika ada pengumuman beasiswa untuk S2 ke Prancis, dia langsung mendaftar untuk mendapatkan beasiswa tersebut.

Arai mempersiapkan dengan penuh persiapan semua persyaratan yang diperlukan. Dia membawa sebuah riset di bidang biologi. Sama dengan Ikal, Arai masuk 15 besar. Saat wawancara, profesor yang mewawancarainya juga kagum dengan riset yang Arai lakukan yang bisa membuat sebuah teori baru.

Sembari menunggu hasil pengumuman beasiswa, mereka berdua pulang ke kampung halamannya di Belitung. Rasa rindu yang luar dengan keluarga dan juga kampung halaman biasa menjadikan mereka pulang ke sana sekaligus mengisi liburan. Setelah beberpa hari di sana mereka pun mendapatkan surat yang sudah lama mereka nantikan kedatangannya. Dengan hati yang cemas dan penuh harapan, mereka membuka suratnya, di surat itu tertulis bahwa mereka berdua berhasil lolos beasiswa. Mereka berdua menangis bahagia setelah itu. Apa yang mereka dulu impikan akhirnya bisa terwujud.

Additional information

Weight 0.230 kg

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Sang Pemimpi”

Your email address will not be published. Required fields are marked *