Description
Product SKU | 9789672278504 |
Brand | HR Publishing |
Size (L x W x H) | 18 cm x 1 cm x 20 cm |
Availability | In Stock |
Kerajaan Perlak berdiri sekitar tahun 840-1292 Masehi. Kesultanan ini muncul pada abad ke-9 dan bertahan hingga akhir abad ke-13. Terdapat bukti-bukti yang menunjukkan eksistensi Kesultanan Perlak sebagai Kerajaan Islam pertama. Di antaranya adalah naskhah idhar al-Haq karya Abu Ishak Makarani, naskhah Tadzkirah Thabat Jumu Sulthan As-Salathin karya Syaikh Syamsul Bahri Abdullah Al-Asyi, dan naskhah Salasilah Raja-Raja Perlak dan Pasal karya Sayyid Abdullah ibn Sayyid Habib Saifuddin. Kemasukan Islam ke Nusantara sejak abad ketujuh Masehi akhirnya membuahkan hasil apabila daulah Islam yang pertama dapat didirikan di Perlak, utara Sumatera (dalam wilayah Aceh sekarang). Kerajaan Islam Perlak yang terletak di pantai timur Aceh, menghadapa Selat Melaka muncul ketika Empayar Sriwijaya yang berpusat di Palembang dan beragama Buddha menjadi kerajaan terbesar di Nusantara. Kerajaan Demak pula adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di pantai utara Jawa (Pasisir). Berdiri pada tahun 1478 Masehi, didasarkan atas jatuhnya kerajaan Majapahit yang diberi tanda Candra Sengkala : Sirna hilang Kertaning Bumi, yang bermakna tahun saka 1400 atau 1478 Masehi. Menurut tradisi Jawa, Demak sebelumnya merupakan kadipaten dari kerajaan Majapahit, kemudian munculnya sebagai kekuatan baru mewarisi legitimasi dari kebesaran Majapahit. Kerajaan ini tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya. Walau tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran kerana terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun 1568, kekuasaan Demak beralih kepada Kerajaan Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir, Salah satu peninggalan bersejarah Kerajaan Demak ialah Masjid Agung Demak, yang menurut tradisi didirikan oleh Walisongo.
Reviews
There are no reviews yet.