MAAFKAN TUHAN, SAYA PERNAH PACARAN

RM17.20

Untukmu yang dulu pernah pacaran, marilah sesalkan, marilah lakukan perbaikan lalu marilah kita memohon dengan sepenuh hati, seikhlas diri dan sekuatnya pribadi agar Allah berikan ampunan atas tindak-laku kita yang dulu pernah tercemarkan. Jangan ulangi lagi kesalahan yang telah terjadi!
Untukmu yang kini sedang pacaran, marilah pikirkan, marilah renungkan dan marilah kita sadarkan hati, diri dan jiwa ini untuk mengetahui apa sebenarnya makna pacaran itu, apa sejatinya manfaat pacaran itu. Secara bijak, marilah secara sadar kita bertanya pada hati dan diri, apakah pacaran itu baik atau buruk? Apakah pacaran itu karena nafsu atau kehendak jiwa? Apakah pacaran itu bermanfaat atau malah bermudharat? Jawablah dengan hati yang tulus, hati yang bersih, hati yang tidak terpengaruh oleh nafsu dan godaan.

Untukmu yang memilih tidak pacaran, sungguh kami cemburu padamu atas diri engkau yang mampu mengendalikan nafsu. Kami cemburu padamu karena engkau mampu menjaga diri, bisa fokus pada impian, selalu patuh dan hormat pada orang tua serta bersungguh-sungguh dalam agama Allah. Engkau yang tidak pacaran, semoga Allah selalu lindungimu dari segala yang buruk dan semoga kelak engkau dipertemukan-Nya dengan pasangan terbaik, pasangan yang mampu menjaga keluargamu nanti serta orang tua yang selalu menyayangimu. Doakan juga agar saudaramu yang lain bisa meninggalkan pacaran, menuju kefokusan impian.

Tuhan,
Engkau berikan nikmat, tapi kami balas dengan maksiat.
Engkau berikan kesehatan, tapi kami balas dengan perbuatan
yang bukan-bukan.
Engkau berikan nyawa, malah kami gunakan untuk yang sia-sia.
Sekarang diri ini baru sadar bahwa hidup hanyalah sementara.
Namun diri ini masih saja sering berbuat yang sia-sia.
Sekarang diri ini baru sadar bahwa kenikmatan dunia hanyalah sesaat
belaka. Namun diri ini masih saja sering berbuat dosa.

 

1 in stock

SKU: 978-602-02-7684-7 Category: Tags: , , Product ID: 17682

Additional information

Weight 0.165 kg

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “MAAFKAN TUHAN, SAYA PERNAH PACARAN”